Faktor Penentu kualitas grounding

earth tester digital
Earth tester digital
Kualitas grounding dapat dilihat dari resistans atau nilai tahanan dalam satuan Ohm yang terukur di koneksi grounding tersebut, hal ini adalah parameter yang paling penting dalam menilai kualitas grounding.

Grounding yang baik adalah, yang memilki nilai tahanan yang kecil, semakin kecil nilai tahanannya maka semakin baik grounding tersebut. Artinya arus gangguan listrik atau petir dapat lebih cepat menuju bumi tanpa hambatan berarti. Perlu diketahui bahwa listrik dapat mengalir dengan cepat pada kabel/penampang yang kecil tahanannya.

Dalam PUIL 2000 diterangkan bahwa, nilai maksimal tahanan yang umum dipakai untuk instalasi listrik rumah adalah 5 Ohm, sedangkan untuk instalasi petir nilai tahannya maksimal 2 ohm.

Dengan ketentuan di atas maka panjang pendeknya grounding rod yang terpasang tidak dapat menjadi penentu nilai tahanan suatu grounding, hal tersebut disebabkan karena terdapat perbedaan kondisi tanah dimana instalasi grounding ini dipasang. Bila kondisi tanahnya mempunyai nilai tahanan rendah, maka cukup dipasang satu atau dua batang grounding rod dan tahanan yang terukur dapat mencapai dibawah 5 Ohm.

Bila tahanan terukur masih tinggi, maka panjang grounding rod harus ditambah agar lebih dalam lagi. Akan tetapi, PUIL 2000 menjelaskan, jika daerah yang mempunyai jenis tanah yang nilai tahanannya tinggi, tahanan grounding-nya boleh mencapai maksimal 10 Ohm.
contoh pengukuran menggunakan earth tester
Contoh penggunaan earth tester

Dalam menentukan nilai tahanan suatu grounding, alat yang dipakai adalah “earth tester”, alat ukur ini sudah menjadi alat wajib bagi kontraktor yang mengerjakan instalasi grounding. Dengan alat ini kita dapat memastikan bahwa nilai tahanan yang terukur sudah sesuai dengan persyaratan instalasi grounding.

Kesimpulan:

Dalam menentukan kualitas grounding/Arde yang perlu diketahui adalah nilai resistansinya, jadi bukan berapa panjang grounding rod yang tertanam ke bumi.